IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans PADA MAMAE IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS NUSA INDAH KOTA BENGKULU TAHUN 2019

Penulis

  • Ayu Astria Program Studi D3 Teknologi Laboratorium Medik Poltekkes Kemenkes Bengkulu
  • Sunita Raden Program Studi D3 Teknologi Laboratorium Medik Poltekkes Kemenkes Bengkulu
  • Sahidan Sahidan a:1:{s:5:"id_ID";s:27:"Poltekkes Kemenkes Bengkulu";}

DOI:

https://doi.org/10.33088/flms.v2i2.348

Kata Kunci:

Candida albicans, Puting susu , ibu menyusui

Abstrak

Latar Belakang: Jamur adalah salah satu penyebab infeksi pada penyakit, terutama di Negara tropis. Penyakit kulit jamur adalah penyakit kulit yang sering muncul di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Iklim tropis dengan kelembaban udara tinggi di Indonesia sangat mendukung pertumbuhan jamur. Kandidiasis adalah kelompok infeksi beragam yang disebabkan oleh Candida albicans. Candida albicans adalah patogen jamur oportunistik yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Candida albicans pada swab puting ibu menyusui di Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu.

Metode: Jenis penelitian ini menggunakan desain survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini yaitu 21 swab puting ibu menyusui. Semua sampel diuji pemeriksaan makroskopik menggunakan Media SDA (Saboraud Dextrose Agar) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis dengan KOH 10%.

Hasil: Berdasarkan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis jamur yang ditemukan dari total 21 sampel, diantaranya 6 sampel (28,6%) positif Candida albicans dan 16 sampel (71,4%) negatif Candida albicans.

Kesimpulan: Distribusi frekuensi jamur Candida albicans adalah 28,6% dari total sampel sehingga penting dalam menjaga kebersihan puting ibu menyusui.

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-31

Cara Mengutip

Astria, A., Raden, S. dan Sahidan, S. (2022) “IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans PADA MAMAE IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS NUSA INDAH KOTA BENGKULU TAHUN 2019”, Jurnal Fatmawati Laboratory & Medical Science, 2(2), hlm. 93–99. doi: 10.33088/flms.v2i2.348.