Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Krim Kombinasi Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Dan Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)
DOI:
https://doi.org/10.33088/jp.v4i1.979Keywords:
Kunyit, Belimbing Wuluh , KrimAbstract
Kunyit (Curcuma domestica) mengandung kurkumin, polifenol dengan aktivitas antioksidan dan antiinflamasi, namun kelarutannya rendah dan bioavailabilitas topikalnya terbatas. Sebagai strategi, formulasi dalam bentuk krim dipilih untuk meningkatkan kelarutan, stabilitas, dan penetrasi kurkumin ke lapisan kulit. Penambahan ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), kaya akan quercetin, flavonoid, dan fenol, diharapkan memperkuat efek antioksidan dan antibakteri melalui sinergisme fitokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak kunyit dan belimbing wuluh dapat diformulasikan sebagai sediaan krim yang memenuhi persyaratan evaluasi. Tiga formula krim dikembangkan dengan variasi konsentrasi ekstrak, yaitu F1 (2% belimbing wuluh dan 0% kunyit), F2 (1% belimbing wuluh dan 1% kunyit), dan F3 (0% belimbing wuluh dan 2% kunyit). Evaluasi sediaan dilakukan melalui uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, tipe krim, dan viskositas. Hasil menunjukkan bahwa ketiga formula memenuhi persyaratan fisik sediaan topikal, dengan bentuk krim, beraroma khas kunyit, warna yang bervariasi yaitu putih tulang (F1), kuning cerah (F2), hingga kuning agak gelap (F3), homogenitas baik, pH dalam rentang 5,1–5,8, daya sebar 4–5 cm, tipe emulsi air dalam minyak, dan viskositas antara 6.000–8.000 cps. Dengan demikian, kombinasi ekstrak kunyit dan belimbing wuluh dapat diformulasikan menjadi sediaan krim dan menunjukkan kestabilan fisik yang baik.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Wiska Mailisa, Laiyana Miska, Munira

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.